VairusBacktery

PERSONAL BLOG YUDHIE

Opini CICAK VS BUAYA

Kasus KPK berawal dari terlacaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh Anggoro. Kemudian adik kandung Anggoro yaitu Anggodo merakayasa kasus korupsi yang dilakukan oleh kakanya yang melibatkan kepala KPK non aktif yaitu Bibit Samanrianto dan Chandra. Atas penangkapan Bibit dan Chandra semua masyarakat dan saya sendiri sangat kecewa terhadap KAPOLRI yang begitu ceroboh, dikarenakan Bibit dan Chandra selalu disorot oleh banyak media.

Awalnya saya sendiri senang sebab KAPOLRI telah menangkap Anggodo tetapi beberapa hari kemudian Anggodo dibebaskan oleh KAPOLRI dikarenakan tidak ada bukti yang kuat atas korupsi yang dilakukannya. Padahal rekaman Anggodo yang terkait oleh kasus korupsi telah disita oleh KPK dan telah disiarkan secara langsung kepda banyak media untuk dapat didengarkan oleh semua masyarakat. Saya sendiri saja sudah mengetahui siapa yang salah dan siapa yang benar di dalam kasus ini. Mengapa KAPOLRI membebaskan Anggodo?. Apakah KAPOLRI sudah menerima suap dari Anggodo?.

Mungkin ini pertanyaan dari lapisan masyarakat. Apabila polisi sudah tidak ada norma, etika, dan citra dari seorang polisi maka Negara Indonesia kedepanya akan menjadi seperti apa?. Apa kita tidak bosan kepda media yang setiap hari beritanya KPK, BLBI, dan Century ?. Ini menandakan bahwa polisi tidak dapat memecahkan masalah. Pda belakangan ini kasus JKPK bertambah lagi dengan nama Adi Mulyadi dan Yulianto. Menurutnya dia adalah saksi dari penyaluran uangg miliaran kepda pejabat tinggi oleh Anggodo.

Saya sendiri menjadi bingung Adi Mulyadi ditahan Bibit dan Chandra juga ditahan, terus siapa yang bersalah?. Saya juga bingung kenapa polisi dan KPK saling bermusuhan padahal mereka sama-sama berbadan hukum, sepertinya ada yang ingin merebut kekuasaan. Saya menganggap bahwa seorang Anggodo pantas disebur dengan kata MAFIA. Apabila MAFIA ada di suatu Negara dan tidak bias di atasi dipastikan Negara tersebut akan hancur.

0 komentar:

Posting Komentar